Pangongangan – Dua bank sampah dari Kelurahan Pangongangan, yaitu Bank Sampah Samiarto di RW 02 dan Bank Sampah Pandan Wangi di RW 03, menunjukkan komitmen nyata terhadap pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat dengan mengikuti Lomba Bank Sampah tingkat Kecamatan yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun. Penilaian dilaksanakan pada Selasa 22 April 2025. Kegiatan ini menjadi ajang pembuktian bahwa sampah bukan lagi masalah, melainkan peluang untuk membawa berkah bagi lingkungan dan ekonomi warga.
Bank Sampah Samiarto dan Pandan Wangi selama ini dikenal aktif dalam menggerakkan warga untuk memilah dan mengelola sampah dari rumah tangga. Melalui sistem tabungan sampah, warga dapat menukarkan sampah anorganik menjadi nilai ekonomis yang kemudian dicatat sebagai tabungan. Selain berdampak pada kebersihan lingkungan, program ini juga membantu meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah yang bijak.
Ketua Bank Sampah Samiarto, Ririn Puspitosari, mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti lomba ini. “Ini kesempatan bagus untuk menunjukkan hasil kerja keras kami selama ini. Semoga bisa menginspirasi bank sampah yang lain untuk lebih peduli pada lingkungan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Bank Sampah Pandan Wangi, Marbiati. Ia menambahkan bahwa lomba ini bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang memperkuat semangat gotong royong dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Lomba Bank Sampah sendiri merupakan program yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun, bertujuan untuk mendorong pengelolaan sampah berbasis partisipasi warga. Para peserta dinilai berdasarkan kreativitas, keberlanjutan program, dampak sosial, serta inovasi dalam pengelolaan sampah.
Dengan semangat “Dari Sampah Jadi Berkah,” Kelurahan Pangongangan membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal kecil. Semoga langkah inspiratif ini membawa dampak positif dan menjadi contoh bagi kelurahan lainnya.